Wamena, 17/5 (Jubi) – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kristen Wamena mewisuda 52 mahasiswa yang terdiri dari dua program studi, 8 Sarjana dari Ilmu Pendidikan Matematika dan 44 Sarjana Ilmu Bahasa Inggris.
Hal itu dilakukan dalam Rapat Senat Terbuka Sekolah Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kristen Wamena Kabupaten Jayapura, Jumat (17/5) di ruang pertemuan STKIP Kristen Wamena.
Wisuda kali ini merupakan yang pertama kalinya yaitu untuk angkatan I, II, III dan IV untuk dua program studi yaitu pendidikan bahasa inggris dan program studi matematika.
Hadir dalam wisuda tersebut para pimpinan daerah di wilayah Pegunungan Tengah Papua seperti Bupati Yalimo, E.R Dabi, pejabat-pejabat yang mewakili masing-masing kabupaten.
Ketua Sekolah Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kristen Wamena, Kabupaten Jayapura, Jusup Sukatendel, ST, MPD mengatakan Kampus STKIP Kristen Wamena ini didirikan secara khusus agar para alumninya siap menjadi Guru untuk bisa mengajar di pedalaman-pedalaman.
“Selain itu diharapkan pula mempunyai karakter yang kuat, bisa punya niat mengajar yang tinggi dan kemampuan penguasaan materi yang baik pula,” ujarnya kepada wartawan.
Dijelaskan, sejak semester I para mahasiswa sudah diajarkan bagaimana proses belajar untuk mengajar, meskipun belum mengajar di Sekolah-sekolah tetapi bisa langsung dengan mengajar terhadap sesama teman, lalu di semester II mulai praktek di luar Kampus.
“Ini wisuda perdana dan kebetulan wisuda perdana ini memang lulusan sejak tahun 2011, ditunggu karena memang sambil menunggu akreditasi dua program studi yang ada di STKIP Kristen Wamena ini dan telah terakreditasi tahun ini,” katanya.
Disisi lain Bupati Yalimo, Er Dabi, S.Sos mengharapkan dengan adanya lulusan dari STKIP Kristen Wamena ini kedepannya bisa mencari pekerjaan karena lapangan pekerjaan masih terbuka terutama di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
“Pemerintah daerah membuka kesempatan untuk para wisudawan/ti peluang untuk kerja, tetapi kami kami juga meminta jangan hanya berharap menjadi Pegawai Negeri karena harus peduli juga untuk pelayanan atau bisa bekerja di swasta sehingga bisa bekerja terhadap masyarakat, karena sekolah ini sekolah agama,” terang Bupati.
Ditambahkan, lulusan STKIP bisa saja direkrut di Pemkab Yalimo jika ada penerimaan tahun ini mereka bisa mendapat kesempatan, baik untuk pendidikan dan kesehatan memiliki peluang besar.
“Dalam hal ini juga saya membantuan Rp.100 juta untuk melengkapi kekurangan fasilitas dalam Kampus ini seperti komputer dan segala kebutuhan Sekolah ini,” tandas Bupati.
Sumber: https://jubi.co.id/52-mahasiswa-stkip-kw-diwisuda/